Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel,
karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus
silikon : tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat
bahan kimia dan proses oksidasi,tahan dalam suhu tinggi, serta tidak
dapat menghantarkan listrik. Pertama kali ditemukan, digunakan untuk
membuat lem, pelumas, katup jantung buatan, hingga implan payudara.
Bagi
sebagian orang, terutama wanita, suntikan silikon kerap dianggap solusi
untuk tampil sempurna. Tanpa memperhatikan efek samping, kaum hawa
berburu silikon. Harganya yang mahal, membuat wanita berburu ke klinik
kecantikan atau membeli di pasar ilegal dan menyuntikkannya sendiri.
Tapi
tahukah Anda, ada bahaya mengintai dibalik silikon yang disuntikkan
dalam organ tubuh manusia. Banyak dokterterkemuka telah memperingatkan
efek samping dari suntik silikon, apalagi, jikasuntik silikon bukan
dilakukan oleh petugas medis yang profesional.
Pengamatan
klinis kerap mendapatkan adanya efek samping penolakan daya tahan tubuh
yang mengenali silikon sebagai benda asing dengan manifestasi klinis
beragam. Bentuk paling ringan berupa peradangan kemerah-merahan pada
kulit, terbentuknya jaringan ikat (fibrosis) berlebihan yang berdampak
sebagai bentuk bagian tubuh yang jelek (dismorfik), sampai tanda yang
paling parah berupa peradangan terbuka membentuk luka bernanah.
"Hati-hati
jika Anda ingin tampil lebih cantik dengan mengubah bentuk tubuh, entah
itu memancungkan hidung, mengisi dagu, atau menghilangkan kerutan.
Sebaiknya, datang ke dokter spesialis bedah plastik, jangan ke salon
kecantikan atau ke tempat praktik ilegal.
Apa pun yang
disuntikkan ke dalam tubuh, bisa berdampak negatif atau positif.
"Positif bila yang diharapkan jadi kenyataan, sebaliknya negatif bila
reaksi yang timbul berupa alergi, atau salah lokasi penyuntikan, hingga
menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.